18 Oktober 2008

Mutiara Nahjul Balaghah (Bahagian 4)

HUBUNGAN DENGAN RASULULLAH SAW DI MASA KECIL KU (IMAM ALI K.W).
Salam.

… Dan telah kalian ketahui tempatku di sisi Rasulullah saw.; dengan kekerabatanku yang amat dekat dan kedudukanku yang khusus. Beliau meletakkan aku di pangkuannya ketika aku masih seorang anak kecil. Di dakapnya aku ke dadanya, dipeluknya dipembaringannya, disentuhkannya aku dengan tubuhnya dan diciumkannya aku harum aromanya. Adakalanya beliau mengunyah sesuatu lalu disuapkannya ke mulutku. Tiada pernah ia mendapatiku berdusta dalam suatu ucapan atau terburu-buru dalam sesuatu perbuatan.

Sejak masa kecilnya, Allah swt telah menyertakan dengannya malaikat-Nya yang termulia, agar menunjukkan kepadanya jalan keluhuran budi perketi serta kemuliaan akhlak, di siang hari ataupun di malam hari.

Aku pun mengikutinya ke mana beliau pergi, bagai anak unta setia mengikuti ibunya. Tiap hari ia mengajariku tambahan pengetahuan dari akhlaknya dan memerintahkan aku agar mencontohnya. Di hari-hari tertentu, setiap tahunnya, ia menyingkir menyendiri di gua Hira, dan aku melihatnya sementara tidak seorang pun melihatnya selain aku.

Pada saat itu tak ada satu pun rumah tangga yang terikat dalam Islam selain Rasulullah saw, Khadijah serta aku – yang ketiga setelah keduanya. Dan aku pun menyaksikan sinar wahyu dan kerasulan, menghirup pula semerbaknya kenabian.

… Sungguh diriku ini dari suatu kaum yang , di jalan Allah, tidak peduli dengan kecaman siapa saja yang ingin mengecam. Tanda-tanda kaum yang tulus nampak di wajah mereka. Ucapan-ucapan mereka sesuai selalu dengan kemuliaan perbuatannya. Malam hari diisi dengan renungan dan ibadah. Adapun di siang hari, mereka adalah pemberi isyarat bagi para pencari hidayah. Berpegang erat-erat dengan “Tali” Al-Quran. Menghidupkan sunah-sunah Allah dan Rasul-Nya. Tidak pernah menyombongkan diri atau meninggikan hati, mengkhianati amanah atau merusak di atas bumi. Jiwa-jiwa mereka di syurga dan tubuh-tubuh mereka dalam amal kebajikan..

Tiada ulasan: